Sabtu, 19 Januari 2008

Surat Pembaca

Pendidikan Gratis Hanya SPP Gratis?

Isu pendidikan gratis menjelang Pilkada menjadi isu yang menarik. Banyak calon kepala daerah yang menggunakannya untuk bahan kampanye. Yang memang terbukti, dibeberapa daerah cukup ampuh untuk menarik massa.

Program kampanye pendidikan gratis harus disikapi hati-hati. Tentunya persepsi pembuat program dan persepsi masyarakat bisa jauh berbeda. Seringkali, persepsi calon kepala daerah hanya sebatas SPP yang gratis dan buku-buku pelajaran yang gratis. Sedangkan persepsi masyarakat bahwa pendidikan gratis itu tidak sekadar SPP yang gratis. Masyarakat beranggapan bahwa pendidikan gratis menyangkut SPP, buku pelajaran, buku tulis, seragam, dan transportasinya. Ini yang harus disamakan dulu persepsinya, sebelum calon kepala daerah berkoar-koar kampanye, daripada setelah jadi pemimpin hanya bisa bersilat lidah tidak bisa memenuhi yang dijanjikan.

Selain itu, pendidikan gratis perlu kesiapan pemerintah. Sekolah perlu dana operasional harian yang tidak bisa ditunda. Ketepatan waktu dan ketepatan jumlah yang turun menjadi perhatian yang serius. Apalagi ketepatan jumlah dana yang turun, harus bersih tanpa ada potongan-potongan, seperti yang selama ini terjadi.

THOMAS SUTASMAN
Perum Griya Tritih Asri F6 Jeruklegi Cilacap
Warga Epistoholik Indonesia

Soal Latihan UN 2008

Latihan soal Ujian Nasional 2008

Pilihlah jawaban yang benar pada salah satu huruf a, b, c,atau d sesuai dengan pernyataan di bawah ini.

1.Dalam suatu pertandingan bila menang diberi nilai 3 tetapi bila kalah diberi nilai -2 dan bila seri diberi nilai -1. Suatu regu telah bermain sebanyak 47 kali, 21 menang, dan 3 kali seri. Nilai yang diperoleh regu itu adalah ....

a -23

b. -7

c. 14

d. 60



2. Sebuah sekolah membeli buku Biologi sebanyak 120 dengan harga Rp 4.250,00 sebuah dengan rabat 20%. Berapa rupiah uang yang harus dibayar sekolah tersebut ?

a. Rp 621.000,00

b. Rp 612.000,00

c. Rp 480.000,00

d. Rp 408.000,00


3.Himpunan pasangan berurutan berikut yang merupakan korespondensi satu-satu adalah ....

a. {(p, 3), (q, 5), (r, 7), (s, 9), (t, 10)}

b. {(a, 1), (b, 2), (c, 3), (d, 4), (c, 5)}

c. {(1, e), (2, f), (3, f), (4,h), (5, g)}

d. {(k, 5), (m, 6), (n,7), (v, 6), (w, 7)}


4.Panjang diagonal belahketupat masing-masing 18 cm dan 24 cm. Keliling belah-ketupat itu adalah ….

a. 42 cm

b. 47 cm

c. 60 cm

d. 84 cm


5.Untuk membuat 3 buah kue diperlukan gula 4 kg. Jika akan membuat kue 15 buah, maka gula yang diperlukan sebanyak ....

a. 12 kg

b. 15 kg

c. 16 kg

d. 20 kg


6.Suatu pekerjaan membuat jalan dapat diselesaikan oleh 9 orang selama 16 hari. Jika pekerjaan tersebut harus selesai dalam 12 hari, maka banyak pekerja adalah ....

a. 12 orang

b. 16 orang

c. 18 orang

d. 24 orang


7. Persamaan garis lurus yang melalui titik (2,5) dan tegak lurus garis x - 2y + 4 = 0 adalah ....

a. 2x + y - 9 = 0

b. -2x + y - 9 = 0

c. 1/2 x - y - 6 = 0

d. - 1/2 x - y - 6 = 0


8.Penyelesaian dari sistem persamaan 3x + 2y = -5 dan 4x - y = 19 adalah a dan b.

Nilai dari a + b adalah ....

a. 10

b. 4

c. -4

d. -10


9.Rata-rata tes matematika 12 siswa adalah 7,2. Bila nilai Hanif disertakan dalam perhitungan maka nilai rata-rata bertambah menjadi 7,3. Nilai tes matematika Hanif adalah ….

a. 6,0

b. 6,1

c. 8,4

d. 8,5


10.Sebuah truck yang panjangnya 8 meter tampak pada foto berukuran panjang 16 cm dan lebar 5 cm. Lebar truck sebenarnya adalah ....

a. 10 meter

b. 8 meter

c. 4 meter

d. 2,5 meter


11.Diketahui luas segitiga ABC = 84 cm2, panjang BC = 17 cm, AC = 10 cm, dan panjang jari-jari lingkaran dalam 3,5 cm. Panjang garis tinggi dari titik C ke sisi AB adalah ....

a. 4 cm

b. 8 cm

c. 16,8 cm

d. 21 cm


12. Luas suatu persegipanjang adalah 616 dm2 dan kelilingnya 100 dm. Panjang dan lebar persegipanjang tersebut berturut-turut adalah ....

a. 27 dm dan 23 dm

b. 28 dm dan 22 dm

c. 29 dm dan 21 dm

d. 30 dm dan 20 dm


13. Banyaknya himpunan bagian dari himpunan {a, b, c} adalah ….

a. 3

b. 6

c. 8

d. 9

14.Berikut ini adalah himpunan pasangan berurutan.

I. {(p, q), (q, r), (r, s), (s, t), (t, u)}

II. {(p, q), (q, r), (r, s), (s, t), (t, q)}

III. {(p, q), (p, r), (p, s), (p, t), (p, u)}

IV. {(p, u), (q, t), (r, s), (s, r), (t, q)}

Himpunan pasangan berurutan yang menyatakan korespondensi satu-satu adalah ....

a. (I) dan (II)

b. (II) dan (III)

c. (III) dan (IV)

d. (IV) dan (I)


15. Faktor dari 36x2 – 25 adalah….
a.6x – 5
b. 6x – 25
c. x – 5
d. 36x – 5

16. Hasil pengurangan 2a + 3b dari 4a – 3b adalah….
a. 2a – 6b
b. –a + 6b
c. – 2a – 6b d
. 2a + 6b

17. KPK dari a3 + b3 dan a4 – b4 adalah….
a.( a3 +b3 )( a2 +b2 )( a-b)
b. ( a3 +b3 )( a2 +b2 )(a+b)
c. ( a +b3 )( a2 +ab +b2 )( a+b)
d. ( a3 +b3 )( a2 -b2 )( a-b)

18. Diketahui rumus fungsi F(x)= ax +b bila F(-1)= 1 dan F(2)= 4 maka a+b adalah….
a. 1
b.2
c. 3
d. 4

19. Bayangan dari – 2 oleh g:x ® 2x2 + 8 adalah….
a.16
b. 12
c. 8
d. 0

20. Diberikan R(t)= t2 + pt +q untuk semua nilai t bila R(- 3)= 0 dan R( 1)= 0 maka p + q adalah….
a.- 5
b. – 1
c. 5
d. 1

21. Titik ( 2,4) terletak pada garis ax + 5y = 10, nilai a adalah….
a. – 5
b. – 4
c. 5
d. 4

22. Titik A(3,2) dan titik B (6,5), bila titik D terletak pada garis AB dengan perbandingan AD : BD = 2 :1 ,persamaan garis yang melalui D dan tegak lurus garis 3x – 2y + 4 = 0 adalah….
a. 3y – 2x + 22 = 0
b. 2y + 2x - 22 = 0
c. 2y + 3x - 22 = 0
d. - 3y – 2x + 22 = 0

23. Jika 3x + 2y = 12 dan 4x + 3y = 17 maka 7x + 5y =….
a. 5
b. 12
c. 25
d. 29

24. Pada 2/x + 3/y = 9/xy dan 4/x + 9/y = 21/y, dengan x ¹ 0, y ¹ 0 maka akar-akar x dan y adalah….
a. 0 dan 1
b. 1 dan 2
c. 2 dan 3
d. 1 dan 3

25. Sebuah persegi memiliki luas 32 cm2 maka panjang diagonalnya adalah….
a. 6 cm
b. 8 cm
c. 10 cm
d. 12 cm

26. KLM adalah segitiga siku-siku dengan sudut K= 900 , KL = 4a, LM = 5a, KM= 30, maka nilai a=….
a. 8
b. 10
c. 12
d. 14

27. FPB dari ( x2 – 4 ), ( x2 - 5x – 6 ) dan ( x2 + x- 6 ) adalah….
a. 1
b. x –2
c. x + 2 d
. x2 + x- 6

28. Jumlah panjang rusuk kubus yang luas permukaannya 96 cm2 adalah….
a. 24 cm
b. 36 cm
c. 40 cm
d. 48 cm


29.Garis singgung persekutuan luar menyinggung lingkaran yang berjari-jari 11 cm di titik P dan yang jari-jari 6 cm di titik Q . Panjang PQ = 12 cm. jarak antara kedua titik pusat lingkaran adalah … .
a. 17 cm
b. 13 cm
c. 7 cm
d. 5 cm

30.Jika P = - 3x – 5y , Q = 8x – 7y, hasil dari P – Q adalah … .
a. – 11x + 2y
b. 5x – 12y
c. – 5x + 2y
d. 11x + 12y

31.Salah satu faktor dari : - 6x2 + 17x – 5 adalah … .
a. (-3x – 1 )
b. ( 2x + 5 )
c. ( – 2x + 5 )
d. ( 3x + 1 )

32.Keliling taman yang berbentuk persegi panjang 64 cm. Luas maksimum taman adalah … .
a. 256 cm2 c. 128 cm2
b. 196 cm2 d. 64 cm2


33.Ani dan Nina mengikuti senam di sanggar “bunga”. Ani mengambil jadwal setiap 4 hari sekali dan Nina setiap 6 hari sekali. Apabila pada tanggal 2 Mei 2004 mereka dating bersamaan untuk pertama kalinya, pada tanggal berapa mereka dating bersama lagi untuk kedua kalinya ?
a. 12 Mei 2004
b. 22 Mei 2004
c. 14 Mei 2004
d. 26 Mei 2004

34.Nilai x yang memenuhi persamaan 3(3x + 2/3) = 5(2x – ¼ ) adalah … .
a. – 13/4
b. – 7/4
c. 13/4
d. 7/4

35.Untuk a = - 5 dan b = 4, a2 – b2 – 5ab = … .
a. – 141
b. 42
c. 59
d. 109

36.Hasil dari 24 2/3 + 6 7/9 adalah … .
a. 30 9/12
b. 31 1/3
c. 31 4/9 d
. 31 7/9

37.Luas suatu segitiga siku-siku 14 cm2 Jika panjang salah satu sisi siku-sikunya 15 cm. keliling segitiga adalah … .
a. 35 cm
b. 40 cm
c. 50 cm
d. 60 cm

38.Suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 50 hari oleh 14 orang pekerja. Karena suatu hal setelah bekerja 10 hari pekerjaan terhenti selama 12 hari. Agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka diperlukan tambahan pekerja sebanyak … orang
a. 6
b. 10
c. 20
d. 34

39.Sebuah tangga yang panjangnya 13 m bersandar pada dinding. Jarak kaki tangga dengan dinding 5 m, tinggi yang dicapai oleh tangga adalah … ..
a. 8 m
b. 11 m
c. 12 m
d. 18 m

40.Persamaan garis yang melalui titik ( 1,5 ) dan sejajar dengan garis y = 3x – 4 adalah … .
a. y = ex – 2
b. y = 3x + 5
c. y = x + 2
d. y = 3x + 2

41.Berat badan rata-rata 8 orang siswa 50 kg. ketika datang seorang siswa lain berat badan rata-rata menjadi 52 kg . Berat badan siswa yang baru datang adalah … .
a. 70 kg.
b. 68 kg
c. 60 kg
d. 56 kg

42.Luas alas limas 100 cm2, sedangkan volumenya 400 cm3. tinggi sisi tegak limas adalah … .
a. 4 cm
b. 12 cm
c. 13 cm
d. 15 cm

Lukisan Pasir

Sabtu, 01 Desember 2007
Sekelas dengan karya di mancanegara
Lukisan pasir sederhana tapi bernilai seni tinggi


CILACAP - Sentuhan tangan dingin Stefanus Sri Sudarno (55) benar-benar telah menghasilkan karya langka yang sederhana namun bernilai seni tinggi. Sebuah lukisan pasir dalam botol, menjadi barang mewah sekaligus membuat siapa pun yang melihat berdecak kagum karena keindahannya. Bisa jadi karya pria kelahiran Maos Cilacap yang menjalani masa tuanya di Samarinda itu sebagai satu-satunya karya di dunia dalam konsep kesederhaan dan manual.

Botol-botol kaca bekas dari berbagai jenis, disulap menjadi barang mewah hanya dengan pasir yang diwarnai dalam nuansa abstrak, dari guratan garis indah, gambar pemandangan, sketsa wajah, bunga hingga berbagai bentuk kaligrafi. Jika dikomersialkan mungkin akan bernilai jual tinggi, namun kerendahan hati pria dengan tiga anak ini hanya ingin menularkan ilmunya kepada orang lain, tanpa mau mematenkan ataupun menjual karyanya.

"Biarlah paten dengan sendirinya, kalau ada yang niru mangga. Saya lebih senang kalau bisa menularkan ilmu ke orang lain," tutur Stefanus saat memberikan bimbingan di SMP Pius Cilacap, beberapa hari lalu.

Tanpa sengaja
Keahlian yang dimilikinya diperoleh tanpa sengaja. Ketika itu tahun 1994, Stefanus yang hanya menjadi pekerja serabutan mendapat pekerjaan di Suriname. Berniat pulang tahun 1997, seorang kawan negronya memberikan kenang-kenangan berupa lukisan pasir dalam botol. Sesampainya di rumah, tanpa sengaja suvenir botol kecil itu jatuh dan pecah. Dari musibah kecil itulah, karyanya bermula.

"Saat itu saya merasa bersalah karena ingat teman saya. Mati-matian saya berusaha bagaimana caranya bisa mengembalikan bentuk semula. Berhari- hari bahkan bertahun-tahun saya terus mempelajari, sampai akhirnya bisa bahkan bisa lebih dari sekadar suvenir yang pecah," tutur Stefanus yang hanya lulus SMP, dan merupakan alumnus SMP Pius Cilacap tahun 1967.

Seiring dengan karyanya yang terus bervariasi, Stefanus diangkat menjadi guru tetap disalah satu SMP Samarinda. "Karya seperti saya ada di negara Yordania, Brazil dan Dubai. Tapi belum ada yang membuat gambar wajah, paling pemandangan," lanjut dia yang baru saja mendapat undangan mengajar di sebuah universitas di Jakarta.

Mengingat prosesnya yang sangat sederhana, siapa pun pasti bisa menirunya. Material pasir diberi warna sesuai kebutuhan lalu dikeringkan. Pipa kecil yang disambung dengan contong dijadikan alat untuk mengisi pasir membentuk lukisan, ditambah dengan potongan jeruji sepeda untuk memadatkan dan membentuk lukisan di dalam botol.

Setelah, menjadi sebuah lukisan, semen dicampur sedikit air digunakan untuk menutup botol, agar pasir padat yang di dalamnya tak berubah. Jadilah karya mengagumkan dari tangan dingin Stefanus Sri Sudarso. ady-Tj



Wawasan Digital, 1 Desember 2007

Cerpen Januari 2008

KuuWh uDa PunYa Cowok TaU!!!

Oleh : Anchieta Ave Avillanova
Siapa juga yang gak mau dikejar-kejar ma cowok?? Apa lagi cowonya keren-keren?? Hal ini dialami ma Chika. But, Chika udah punya cowok, padahal cowoknya Chika gak terlalu keren, tapi baik banget, care, pinter lagi. Kira-kira dari sekian banyak cowok yang suka ma Chika, siapa yang dipilih Chika?? Cowoknya ato fans-fansnya??
“Pagi Chika!” sapa Christa
“Pagi juga, kayaknya cowokmu si Nanda mau ngajak ke kanti dwe!” Kata Chika.
“Tau dari mana? Palingan Cuma mau ngomongin basket ma Michael.” Elak Christa.
Ternyata dugaan Chika bener banget. Jadinya Chika ndirian dwe…
“Hi…Chika! Sendirian ja nie… mau ku temenin?” Rayu Alan.
“Ga usah, makasih banget!” jawab Chika sambil sewot.
Mungkin nasib Chika yah…dapet cowok anak sekolah laen. Sukanya sibuk OSIS lagi, cowoknya paling aktif di kegiatan sekolah, jadi…kalo ngumpul di kantin dia suka sendirian. Temen-temenya yang lain sukanya bareng ma cowoknya masing-masing.
Break time…Chika dapet telpon dari cowoknya.
“Hallo Say…pa kabar? Lagi ngapain nie? Kata Chika
“Hallo juga, baek banget. Lagi latihan basket nie tapi gie istirahat. Kamu lagi istirahat ya say?” Tanya Dhika
“Yup…betul banget, ntar kita bisa makan bareng ga?” Ajak Chika.
“Mau banget lah say, ntar ku jemput kamu di sekolah ya…” kata Dhika.
“Siip dwe…”jawab Chika.
“Udawh dulu yah say?!” kata Dhika yang mau mematikan telepon.
Setelah mendapat telepon dari Dhika, Chika jadi senyum-senyum sendiri. Chika pun berjalan menuju kantin.
“Hi…semuanya!!” sapa Chika dengan nada riang.
“Tumben seneng, biasanya tu muka sewot banget!” Ledek Putra co’nya Cindy
“Ya iyaLawh, secara nanti siang ku mau dijemput ma Dhika trus makan siang dwe ma dia” jelas Chika.
Serentak teman-teman Chika tertawa. Mereka tahu, pasti Chika mau pamer ke semua fans-fansnya kalu dia udah punya cowok.
“Oh…ya Chik, tadi kamu dapet salam tuuwH dari Andi, mo salam balik ga?” Cetus Citra.
“Ga usah!!” Jawab Chika ketus.
Dari dulu Chika gak pernah suka ma Andi, padahal Andi itu kapten basket. Dia cowo yang keren, smart, carema cewe lagi. Berarti Dhika termasuk beruntung bisa dapet Chika. Apa karena amanya Cuma beda C n D doank yah…?Chika sama temen-temenya juga, nama depan mereka diawali ma C mua. Makanya banyak juga yang panggil mereka CF(C four).
Saat pelajaran Biolagi berlangsung, kelas Chika rame banget kaya pasar. Mentang-mentang gurunya lagi pergi bentar.
Saat Chika lagi asik-asiknya melamun, tiba-tiba ada kertas nyasar ke meja Chika n brtuliskan
I LOVE U
CHIKA
By : Reeko


Cindy yang duduk di sebalah Chika pun ikut membaca isi kertas itu, dan ia mulai tertawa.
“Gimana jawabanya, Ka?trima ga?” ledek Cindy
“Ih…paan sie Lo, ya jelas ku tolak lawh?” jelas Chika tegas.
Reeko si bintang basket mau ditolak sama Chika?gila Chika, padahal wajahnya yang Indo-Jerman bikin dia ngegemesin. Udah gitu, di juga pinter bahasa Inggris, apa lagi coba yang kurang?
Akhirnya jam pelajaran terakhir selesai juga. Artinya, Chika harus bergegas ke pintu gerbang, dia mau pamer ke fans-fansnya kalu dia udah punya cowok.
“Hi…Yukz jalan!”ajak Dhika.
Chika harus bersedih cos Dhika gak keluar dari mobil n itu tandanya kalu Chika ga bisa pamer ke fans-fansnya. Chikapun kelihatan lesu banget, sepanjang perjalanan terasa hening banget. Sampai akhirnya di sebuah café mereka pun langsung memesan makanan dan minuman.
“Say, Ku ada keperluan di Bali selama 1 bulan, n kita gak bisa connect sama sekali, ga papakahn say?” jelas dhika yang membuat Chika sedikit kecewa.
“tapi kenapa, Say? Kamu tau gak?!yang suka ma aku tuh banyak banget, Karen-keren lagi, ku takut kegoda buat jadi cewe mereka. Kmau berangkat kapan?” keluh Chika.
“Iya biasa masalah sekolah. Kalu ku sih percaya penuh ma kamu. Ku berangkat besok pagi jam 9.” Jawab Dhika.
Setelah selesai makan merekapun bergegas pulang. Chika sedikit kesal oleh Dhika.
********************

Esoknya di Sekolah
“Ku lagi sedih nie, masa Dhika mau pergi ke Bali ntar 1 bulan. Trus ku ma dia ga bisa saling connect lagi, nyebelin banget ga seeH!!”
“Trus cowo yang mau kamu ajak ke dance party tu siapa kalu bukan Dhika, but…ada bagusnya juga siey kamu bisa milih cowo siapa aja yang ada di sekolah nie.” Ledek Michael cowo Citra.
Chikapun jadi makin bingung. Teman-temanya jadi ngerasa kasihan ma dia. Tapi gimana lagi, dia setia banget ma Dhika.

*********************
Hari kedua n hari ketiga, dia Cuma bisa menangis n melamun, mukanya kelihatan sedih banget, dia juga jarang kumpul bareng temen-temenya, jam istirahat pun ia lewati di kelas, tapi lama-kelamaan dia sadar, dia nyoba untuk tegar. Menurutnya cowok di dunia ini masih banyak.
“Hi…Chik!! Koq sedih banget? Mau kita hibur ga?” rayu Alan, Rizky n Andi
“Ga usah, makasih!” jawab Chika tegas.
“Apa kabara cantik! Pasti kamu lagi ada masalah, ya udah kita jalan ke kelas bareng ya?” sapa Reeko sambil menggandeng tangan Chika.
Semua anak yang ngeliat Chika ma Reeko jadi kaget. Secara, jalan bareng ma Chika tu susah banget. Mungkin di antara mereka ada yang ga percaya. Tapi Chika juga jadi ngerasa nyaman di dekat Reeko.

********************
Semanjak itu mereka jadi sering sms-an, telpon-telponan, n jalan bareng. Temen Chika ga percaya dia bisa berubah secepat itu. Apa Reeko punya jimat yah..? Tapi sekarang Chika jadi sering bersikap manis ma para fansnya. Alhasil, fansnya jadi bertambah banyak.
“ Chik, ini bener Chika sahabat kitakhan?” Tanya Citra seolah tak percaya”
“ YaiyaLawh…ini aku! Chika!” kata Chika meyakinkan.
“ Kamu tahu ga? Kamu sekarang udah berubah 180°. Kamu masih inget sama DhikaKahn?” Tanya Nanda.
“ Kadang masih, kadang ga!” Jawab Chika santai.
Mereka semua jadi tambah heran ma Chika. Tapi ada bagusnyaLa dia jadi gak sedih terus dan juga bisa dapet pasangan buat dance party besok.

********************

Chika lagi bingung banget. Semua fansnya ngajak dia pergi ke dance party. Dia harus memilih salah satu dari mereka. Setelah dipikir-pikir, akhirnya Chika memilih Andi si nkapten basket. Pasti besok Sabtu bakal gempar satu sekolahan.

********************

Hari-hari yang ditunggu pun akhirnya tiba. Chika memilih menggunakan gaun berwarna merah. Dia kelihatan sanget cantik. Setelah selesai make up, Chika langsung menuju ruang tamu. Di ruang tamu, Andi sudah menunggu. Merekapun langsung menuju sekolah. Di sekolah, Chika menjadi pusat perhatian anak-anak cowok. Chika pun mulai berdansa dengan Andi.
Tiba-tiba……
“ Chik, malam ini kamu cantik banget. Pasti anak-anak cowok pada iri ma aku” ucap Andi.
“ Thank’s!!” Jawab Chika singkat.
Tiba-tiba Andi berlutut di hadapan Chika. Nerekapun menjadi pusat perhatian.
“ Chik, aku suka kamu. Mau ga kmau jadi ceweku?” Ucap Andi yang membuat kaget semuanya.
“ Sorry, Ndi!! Tapi aku udah punya cowok.” Jawab Chika.
Andi ga percaya kalu Chika udah punya cowok, apa lagi Chika ga ngajak cowoknya ke dance party.
“ Ku ga percaya kamu udah punya cowok. Sekarang buktiin kalau kamu udah punya cowok! Coba kmau suruh cowo kamu datang ke sini! Aku tunggu setengah jam dari sekarang!” ucap Andi.
Terpaksa Chikaharus menelepon Dhika. Padahal imposible Dhika bisa dteng malem ini. Udah berkali-kali Chika telepon Dhika tapi hasilnya nihil. Chika udah mulai panik.
“CoQ ga bisa datang, dia lagi ada di Bali” ucap Chika.
“Ga usah pake alesan dee, Chik!” kata Andi yang tak yakin dengan ucapan Chika.
“Tiba-tiba seorang co’ masuk dalam ruangan, ternyata ia adalah Dhika. Jelas Chika kaget banget, rasanya Chika ingin ga percaya, tapi ia bener-bener Dhika. Chika berlari menuju Dhika dan memeluknya.
“Say, maafinq yah…? Ungkin ku emang ga pantes buat kamu.”ucap Chika pada Dhika.
“Say, aku bangga ma kamu, Qkira kamu bakalan terima seoarang Andi yang lebih segalanya dari aku.” Jelas Dhika.
“ya ga La, menurutku kamu no1 diantara mereka.”jelas Chika.
Semuanya ga percaya apa yang mereka lihat. Sekarang mereka tahu sebabnya kenapa Chika tolak para co’ yang udah nembak dia. Andi pun ga nyangka kalo Chika emang bener udah punya co’. Mungkin para fansnya sekarang lagi kecewa banget.

Dialog Sekolah dan Orangtua

PENDIDIKAN KELUARGA DENGAN PENDIDIKAN SEKOLAH
DI PERSIMPANGAN JALAN

Oleh St. Djasman

Pendidikan dapat berhasil baik apabila tiga pusat pendidikan dapat berfungsi secara optimal, proporsional, sejalan, dan satu dengan yang lain saling melengkapi. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama untuk menanamkan ilmu pengetahuan dan di masyarakat untuk belajar hidup bermasyarakat.
Ungkapan di atas sangat bagus dan ideal, tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Di dalam praktek ternyata tidak proporsional, tidak sejalan dan bahkan saling berseberangan. Inilah batu sandungan dalam pendidikan, kalau tidak mau disebut kegagalan. Uraian singkat di bawah ini akan menyoroti masalah-masalah tersebut satu persatu.

Pendidikan Sekolah dan Pendidikan Keluarga Berseberangan
Di sekolah anak dididik untuk mandiri, kerja kelompok untuk mengerjakan tugas dapat dibenarkan asal tidak ada unsur penipuan. Pada waktu ulangan, anak dilarang menyontek dan bekerja sama. Sebaliknya, pendidikan di rumah membuat anak kurang mandiri. Semua keperluan anak sudah disiapkan, sampai hal-hal yang kecil oleh orang tua maupun pembantu. Kesulitan mengerjakan PR dikerjakan oleh orang tua atau guru les.
Di sekolah anak diajari kerja keras dan diberi motivasi agar pekerjaan dapat berhasil dengan baik. Sementara pola asuh di rumah kurang menghargai kerja keras. Anak-anak nyaris bergelimang fasilitas dan kemudahan, semua didapatkan tanpa mengeluarkan keringat. Gaya hidup mereka mendambakan hidup enak tanpa susah-susah bekerja.
Di sekolah anak diperlakukan sama tanpa memandang jenis kelamin, status sosial maupun etnis. Di rumah anak diperlakukan istimewa dan dimanjakan. Anak dilarang bergaul dengan sembarang orang, hanya boleh bergaul dengan orang-orang tertentu saja.

Hubungan Sekolah dan Keluarga tidak Harmonis, sehingga Pola Asuh Berseberangan
Ketika sekolah menyampaikan laporan tentang hasil belajar anaknya kurang baik, orang tua tidak mempercayai laporan itu. Ia tidak mau mengakui kalau anaknya termasuk anak yang kurang. Di rumah anaknya rajin belajar, selalu mengerjakan PRnya.
Ketika orang tua diberitahu tentang kesulitan belajar anaknya, orang tua malah bereaksi keras. Mereka berdalih: masalah belajar kan masalah sekolah dan guru, kok malah dikembalikan kepada orang tua. Itu berarti sekolah tidak peduli kepada anak saya. Guru mengajarnya tidak becus. Orang tua tidak mau menerima laporan-laporan yang kurang baik tersebut, biasanya karena perasaan gengsi yang berlebihan.
Ketika orang tua diberitahu bahwa anaknya punya kebiasaan yang kurang baik, yaitu suka mengambil barang milik teman, seperti, bolpoin, karet penghapus, orang tua marah-marah. Itu tidak mungkin karena anak saya sudah saya penuhi semua kebutuhan sekolah. Itu masalah anak yang suka main-main, masalah kecil saja kok dibesar-besarkan, nanti saya ganti semua. Karena orang tua tidak mau menerima, akhirnya masalah itu tidak tertangani secara baik.
Apabila wali kelas sudah berusaha menyadarkan anak tersebut, tetapi kebiasaan suka mengambil milik teman itu tetap berualang, maka kemungkinan besar ada gangguan kejiwaan.
Pernah terjadi peristiwa seperti berikut. Suatu ketika sekolah melaksanakan program studi wisata ke Jakarta. Program ini dimaksudkan untuk menambah wawasan bagi anak-anak sekaligus sambil rekreasi. Anak tersebut ikut dalam rombongan satu kelasnya bersama teman-temannya.
Pada waktu shoping anak tersebut mengambil barang milik toko tanpa membayar. Anak tersebut ditangkap oleh petugas karena diketahui lewat monitor, dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ketika orang tua diberitahu, orang tua sangat terpukul dan sangat menyesal. Penyesalan yang terlambat.

Pola Pendidikan yang tidak proporsional dan tidak profesional
Peran mendidik anak dilakukan oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat sesuai dengan porsi masing-masing. Peran orang tua yang harus memberikan kasih sayang, pendidikan etika dan moral tidak dapat digantikan oleh siapapun. Sekolah sebagai pendidikan formal, mengurusi masalah pengajaran yaitu memberikan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Dewasa ini peran pendidikan itu telah bergeser, dan sekolah telah mengambil alih peran orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama. Oleh karena berbagai macam kesibukan, orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada sekolah. Orang tua beranggapan bahwa pendidikan hanya berlangsung disekolah. Mereka lupa bahwa sebagian besar waktu dihabiskan anak dirumah.
Pandangan masyarakat dewasa ini terlanjur salah kaprah bahwa pelaku pendidikan adalah sekolah, sedangkan orang tua sebagai penyandang dana pendidikan. Peran sekolah menjadi sangat besar. Sekolah mempunyai peran sentral dalam dunia pendidikan.
Guru cenderung melakukan diskriminatif atau pilih kasih, anak yang tampan dan cantik yang biasanya pintar dan berasal dari keluarga terpandang mendapatkan perlakuan khusus. Sebaliknya anak yang lusuh dan kumal, biasanya berasal dari keluarga kurang mampu, kurang mendapat perhatian.
Ketika yang datang ke sekolah orang tua dari golongan orang kaya, disambut dengan ramah dan diperlakukan secara istimewa. Sebaliknya kalau yang datang dari kalangan orang tidak mampu, tidak dilayani sendiri dengan berbagai macam alasan, dan dipersilahkan menghadap ke TU.
Kejadian-kejadian seperti tersebut diatas sudah menjadi pandangan umum dalam dunia pendidikan kita, baik di kota-kota besar maupun daerah, baik negeri maupun swasta.

Usaha untuk mengatasi masalah
Pertama, menurut Pater Drost bahwa sekolah selain mendidik anak juga mendidik orang tua. Tugas ini memang sangat berat dan sulit untuk dilaksanakan. Secara sederhana dapat dilakukan melalui pertemuan orang tua murid dengan sekolah. Sekolah memberikan penjelasan kepada orang tua murid bahwa para orang tua hendaknya menyadari tugas mulianya sebagai pendidikan anak yang tidak mungkin tergantikan oleh siapapun dan dengan apapun. Akan menjadi lebih jelas apabila penjelasannya dengan contoh-contoh kongkrit dalam kehidupan.
Kedua, Gema Pius dapat menyediakan rubrik Kontak antara sekolah dan orang tua, atau ruang konsultasi. Orang tua dapat menyampaikan keluhan-keluhan tentang kesulitan pembelajaran anaknya dan sekolah dapat memberikan penjelasan permasalahannya.
Ketiga, membuat buku siswa sebagai penghubung antara orang tua dan wali kelas. Buku ini berisi laporan tentang data-data siswa disekolah yang diisikan oleh wali kelas dan berisi kejadian-kejadian yang terjadi di rumah yang harus diisikan oleh orang tua murid. Dengan buku ini diharapkan terjadi kerja sama yang baik dalam mendidik anak disekolah maupun dirumah.
Keempat, menciptakan komunikasi terbuka. Orang tua jangan menutup-nutupi perilaku anak yang tidak baik dirumah, apalagi ada kelainan. Orang tua harus menanggalkan rasa gengsinya seandainya prestasi belajarnya merosot. Orang tua juga harus lapang dada kalau mendapat laporan dari sekolah bahwa anak suka membolos, tidak mengerjakan tugas, bersikap kurang sopan dan lain-lain. Sebaliknya sekolah juga lapang dada menerima kritik yang membangun dari masyarakat.
Kelima, harap dibaca kembali Gema Pius Edisi XVIII Nopember 2007 hal 10 tentang : Membangun kerja sama yang baik antara sekolah dan orang tua. Disitu di uraikan jawaban dari permasalahan ini. (**)

Dialog Sekolah dan Orangtua

PENDIDIKAN KELUARGA DENGAN PENDIDIKAN SEKOLAH
DI PERSIMPANGAN JALAN

Oleh St. Djasman

Pendidikan dapat berhasil baik apabila tiga pusat pendidikan dapat berfungsi secara optimal, proporsional, sejalan, dan satu dengan yang lain saling melengkapi. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama untuk menanamkan ilmu pengetahuan dan di masyarakat untuk belajar hidup bermasyarakat.
Ungkapan di atas sangat bagus dan ideal, tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Di dalam praktek ternyata tidak proporsional, tidak sejalan dan bahkan saling berseberangan. Inilah batu sandungan dalam pendidikan, kalau tidak mau disebut kegagalan. Uraian singkat di bawah ini akan menyoroti masalah-masalah tersebut satu persatu.

Pendidikan Sekolah dan Pendidikan Keluarga Berseberangan
Di sekolah anak dididik untuk mandiri, kerja kelompok untuk mengerjakan tugas dapat dibenarkan asal tidak ada unsur penipuan. Pada waktu ulangan, anak dilarang menyontek dan bekerja sama. Sebaliknya, pendidikan di rumah membuat anak kurang mandiri. Semua keperluan anak sudah disiapkan, sampai hal-hal yang kecil oleh orang tua maupun pembantu. Kesulitan mengerjakan PR dikerjakan oleh orang tua atau guru les.
Di sekolah anak diajari kerja keras dan diberi motivasi agar pekerjaan dapat berhasil dengan baik. Sementara pola asuh di rumah kurang menghargai kerja keras. Anak-anak nyaris bergelimang fasilitas dan kemudahan, semua didapatkan tanpa mengeluarkan keringat. Gaya hidup mereka mendambakan hidup enak tanpa susah-susah bekerja.
Di sekolah anak diperlakukan sama tanpa memandang jenis kelamin, status sosial maupun etnis. Di rumah anak diperlakukan istimewa dan dimanjakan. Anak dilarang bergaul dengan sembarang orang, hanya boleh bergaul dengan orang-orang tertentu saja.

Hubungan Sekolah dan Keluarga tidak Harmonis, sehingga Pola Asuh Berseberangan
Ketika sekolah menyampaikan laporan tentang hasil belajar anaknya kurang baik, orang tua tidak mempercayai laporan itu. Ia tidak mau mengakui kalau anaknya termasuk anak yang kurang. Di rumah anaknya rajin belajar, selalu mengerjakan PRnya.
Ketika orang tua diberitahu tentang kesulitan belajar anaknya, orang tua malah bereaksi keras. Mereka berdalih: masalah belajar kan masalah sekolah dan guru, kok malah dikembalikan kepada orang tua. Itu berarti sekolah tidak peduli kepada anak saya. Guru mengajarnya tidak becus. Orang tua tidak mau menerima laporan-laporan yang kurang baik tersebut, biasanya karena perasaan gengsi yang berlebihan.
Ketika orang tua diberitahu bahwa anaknya punya kebiasaan yang kurang baik, yaitu suka mengambil barang milik teman, seperti, bolpoin, karet penghapus, orang tua marah-marah. Itu tidak mungkin karena anak saya sudah saya penuhi semua kebutuhan sekolah. Itu masalah anak yang suka main-main, masalah kecil saja kok dibesar-besarkan, nanti saya ganti semua. Karena orang tua tidak mau menerima, akhirnya masalah itu tidak tertangani secara baik.
Apabila wali kelas sudah berusaha menyadarkan anak tersebut, tetapi kebiasaan suka mengambil milik teman itu tetap berualang, maka kemungkinan besar ada gangguan kejiwaan.
Pernah terjadi peristiwa seperti berikut. Suatu ketika sekolah melaksanakan program studi wisata ke Jakarta. Program ini dimaksudkan untuk menambah wawasan bagi anak-anak sekaligus sambil rekreasi. Anak tersebut ikut dalam rombongan satu kelasnya bersama teman-temannya.
Pada waktu shoping anak tersebut mengambil barang milik toko tanpa membayar. Anak tersebut ditangkap oleh petugas karena diketahui lewat monitor, dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ketika orang tua diberitahu, orang tua sangat terpukul dan sangat menyesal. Penyesalan yang terlambat.

Pola Pendidikan yang tidak proporsional dan tidak profesional
Peran mendidik anak dilakukan oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat sesuai dengan porsi masing-masing. Peran orang tua yang harus memberikan kasih sayang, pendidikan etika dan moral tidak dapat digantikan oleh siapapun. Sekolah sebagai pendidikan formal, mengurusi masalah pengajaran yaitu memberikan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Dewasa ini peran pendidikan itu telah bergeser, dan sekolah telah mengambil alih peran orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama. Oleh karena berbagai macam kesibukan, orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada sekolah. Orang tua beranggapan bahwa pendidikan hanya berlangsung disekolah. Mereka lupa bahwa sebagian besar waktu dihabiskan anak dirumah.
Pandangan masyarakat dewasa ini terlanjur salah kaprah bahwa pelaku pendidikan adalah sekolah, sedangkan orang tua sebagai penyandang dana pendidikan. Peran sekolah menjadi sangat besar. Sekolah mempunyai peran sentral dalam dunia pendidikan.
Guru cenderung melakukan diskriminatif atau pilih kasih, anak yang tampan dan cantik yang biasanya pintar dan berasal dari keluarga terpandang mendapatkan perlakuan khusus. Sebaliknya anak yang lusuh dan kumal, biasanya berasal dari keluarga kurang mampu, kurang mendapat perhatian.
Ketika yang datang ke sekolah orang tua dari golongan orang kaya, disambut dengan ramah dan diperlakukan secara istimewa. Sebaliknya kalau yang datang dari kalangan orang tidak mampu, tidak dilayani sendiri dengan berbagai macam alasan, dan dipersilahkan menghadap ke TU.
Kejadian-kejadian seperti tersebut diatas sudah menjadi pandangan umum dalam dunia pendidikan kita, baik di kota-kota besar maupun daerah, baik negeri maupun swasta.

Usaha untuk mengatasi masalah
Pertama, menurut Pater Drost bahwa sekolah selain mendidik anak juga mendidik orang tua. Tugas ini memang sangat berat dan sulit untuk dilaksanakan. Secara sederhana dapat dilakukan melalui pertemuan orang tua murid dengan sekolah. Sekolah memberikan penjelasan kepada orang tua murid bahwa para orang tua hendaknya menyadari tugas mulianya sebagai pendidikan anak yang tidak mungkin tergantikan oleh siapapun dan dengan apapun. Akan menjadi lebih jelas apabila penjelasannya dengan contoh-contoh kongkrit dalam kehidupan.
Kedua, Gema Pius dapat menyediakan rubrik Kontak antara sekolah dan orang tua, atau ruang konsultasi. Orang tua dapat menyampaikan keluhan-keluhan tentang kesulitan pembelajaran anaknya dan sekolah dapat memberikan penjelasan permasalahannya.
Ketiga, membuat buku siswa sebagai penghubung antara orang tua dan wali kelas. Buku ini berisi laporan tentang data-data siswa disekolah yang diisikan oleh wali kelas dan berisi kejadian-kejadian yang terjadi di rumah yang harus diisikan oleh orang tua murid. Dengan buku ini diharapkan terjadi kerja sama yang baik dalam mendidik anak disekolah maupun dirumah.
Keempat, menciptakan komunikasi terbuka. Orang tua jangan menutup-nutupi perilaku anak yang tidak baik dirumah, apalagi ada kelainan. Orang tua harus menanggalkan rasa gengsinya seandainya prestasi belajarnya merosot. Orang tua juga harus lapang dada kalau mendapat laporan dari sekolah bahwa anak suka membolos, tidak mengerjakan tugas, bersikap kurang sopan dan lain-lain. Sebaliknya sekolah juga lapang dada menerima kritik yang membangun dari masyarakat.
Kelima, harap dibaca kembali Gema Pius Edisi XVIII Nopember 2007 hal 10 tentang : Membangun kerja sama yang baik antara sekolah dan orang tua. Disitu di uraikan jawaban dari permasalahan ini. (**)

Pemanasan Global

AYO TANAM POHON

Oleh : CAECILIA DIAN TAMARA

Masa kecil saya, saya lalui dengan bahagia, sungguh bahagia. Saya dapat merasakan bagaimana keadaan desa sebenarnya. Namun sekarang kita dapat melihat sendiri bagaimana keadaan alam sebenarnya dewasa ini.

Alam yang awalnya bersahabat dengan kita berbalik memusuhi dan mengejar tanggung jawab dari perilaku kita yang telah menyakiti alam yang tak pernah membuat kesalahan sedikitpun. Kalau sudah begini apa yang akan kita lakukan? Bagus kalau kita hanya berdiam diri, tetapi kalau semakin hari kita semakin merusak alam, apa yang akan terjadi esok? Seperti sungai, hampir seluruh sungai di Indonesia tercemar dan kotor akibat sampah yang dibuang sembarangan.

Tak hanya sungai yang menjadi tempat sampah, jalan-jalan, parit-parit, dan laut juga. Sampah-sampah tersebut dapat menyebabkan banjir dan polusi tanah. Siapa lagi kalau bukan ulah tangan-tangan manusia tak bertanggung jawab?

Ada juga hutan, hutan yang menghasilkan air dan menopang tanah agar tidak longsor, kini menjadi lahan gundul dan tandus. Pohon ditebang seenaknya dan tak pernah berpikir akibat apa yang akan terjadi di bumi kita ini. Sungguh kejam! Oleh karena itu, penanggulan untuk mengatasi kerusakan alam kita ini benar-benar membutuhkan kerja keras. Dari menanam pohon, kita bisa berbuat. Satu orang diharuskan menanam satu batang pohon. Memang kita tidak langsung merasakan manfaatnya, tetapi apa salahnya mencoba. (dimuat di Kompas Jateng, 21 Desember 2007)


Mulai dari Hal yang Kecil

Oleh : Melanie Wibowo

Akhir-akhir ini udara terasa semakin panas. Karena udara panas, kita jadi malas untuk melakukan aktivitas apapun. Inginnya, hanya minum es atau tidur saja.Ya, mungkin terlihat sepele, namun itu mempengaruhi kinerja dan prestasi kita.

Semua perubahan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan akibat dari tindakan kita. Sadar atau tidak, kita memang telah merusak alam. Mungkin hal-hal yang kita lakukan tidaklah separah para pembalak hutan, tapi semua yang kita lakukan sedikit demi sedikit membuat alam tidak bersahabat lagi dengan manusia.

Contohnya, membuang bungkus permen secara sembarangan. Atau membuang percuma kertas dengan seenaknya. Kita mungkin tidak menyadari, berapa pohon yang ditebang untuk membuat buku. Dan juga kita memakai listrik di rumah dengan tidak bijaksana, menyalakan lampu di rumah yang sebenarnya tidak perlu. Ini yang menyebabkan bumi kita semakin hari semakin panas atau sekarang yang lebih tenar dengan istilah pemanasan global (global warming).
Lalu, kita harus bagaimana? Mungkin itu pertanyaan yang muncul di benak kita. Apakah cukup hanya mengandalkan KTT Perubahan Iklim di Bali yang membahas tentang perubahan iklim di dunia? Jawabannya tentu saja, tidak! Kita juga harus ikut bertindak. Berpikir sebelum bertindak. Kita harus memikirkan akibatnya sebelum kita melakukan sesuatu. Apa akibatnya jika kita membuang sebuah bungkus permen sembarangan? Apa akibatnya jika memboroskan listrik untuk hal-hal yang kurang penting? (pernah dimuat di KOMPAS Jateng, 26 Desember 2007)