PSB, BUKAN LELANG KURSI
Keprihatinan dalam penerimaan siswa baru (PSB) tahun ini perlu menjadi pelajaran untuk masa yang akan datang. Di banyak sekolah, PSB dilaksanakan tidak ubahnya lelang bangku sekolah.
Dengan nilai ujian nasional murni (NUM) yang tidak mencukupi bisa masuk asal membayar sejumlah uang yang besarnya tidak tanggung- tanggung. Hal itu tidak adil bagi yang ingin masuk dengan nilai pas- pasan tetapi tidak punya uang. Selain itu, bagi yang nilainya tinggi pun tentu khawatir sebab semakin lama kesempatan mengandalkan nilai akan hilang digusur yang mempunyai uang.
Selanjutnya bisa dipertanyakan, sebenarnya pendirian sekolah (negeri) untuk siapa? Untuk pemilik modal atau untuk masyarakat yang kurang mampu yang memang harus dipelihara oleh negara? Dan, PSB menggunakan NUM sungguh menutup kesempatan bagi siswa yang kurang mampu, baik fasilitas belajar maupun biaya.
Tentunya pemerintah (Dinas Pendidikan) lebih arif. Lebih baik secara sederhana bahwa masuk sekolah negeri bukan berdasarkan NUM, tetapi berdasarkan waktu urut pendaftaran sampai kuota di sekolah tersebut dipenuhi. Siapa cepat dia dapat dan harus diawasi sungguh- sungguh. Nantinya tidak ada kebanggaan semu bahwa sekolahnya lulus semua sebab memang inputnya tinggi.
THOMAS SUTASMAN Perum Griya Tritih Asri F6, Jeruklegi, Cilacap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar yang bisa memberikan pengembangan bagi majalah GEMA PIUS ini.