SMS (Solusi Masalah Siswa)
Yth. Bu Aan
Saya seorang siswa cewek bernama x. Sebetulnya saya adalah siswa yang berprestasi. Tapi karena satu kekurangan saya, yaitu krisis percaya diri saya merasa belum mampu untuk mengeksplor semua kemampuan diri saya. Saya juga sering ditunjuk untuk mengikuti lomba-lomba mewakili teman-teman tapi saya selalu menolak. Karena itu, saya selalu kehilangan banyak kesempatan. Mohon ibu berikan solusi untuk masalah saya ini.
X,
Di tempat
Solusi
Ada baiknya kamu banyak membaca, entah membaca tabloid, majalah, koran, artikel, dll yang disitu biasanya diulas bagaimana seseorang itu maju, berkembang, dan yang utama tumbuh rasa percaya diri.
Nah X, sebetulnya lingkungan kamu sudah mendukung. Untuk itu dengan cara kamu sering di tunjuk mengikuti lomba? Mewakili teman? Itu berarti anda mampu.
Nah yakinlah pada dirimu sendiri bahwa kamu mampu. Rajin mengisi buku harian, banyaklah bergaul, buku internet, dll. Karena hanya kamulah yang bisa mengubah diri kamu mau jadi permata atau hanya sebatas barang yang tidak berguna.
Yth. Bu Aan
Bagaimana agar tidak bosan ketika berada di dalalm kelas, saat mengikuti pelajaran? Karena, biasanya ngantuk, capek. Dan karena itu banyak pelajaran-pelajaran yang tidak bisa dimengeri.
Nindya, VII B
Solusi
Tumbuhkan motivasi dalalm dirimu. Ada baiknya kalau merefleksi diri dengan beberapa pertanyaan, mis.:
Kamu sekolah tujuan yang mau dicapai apa.
Bagaimana mencapai tujuan tersebut?
Baca pelajaran yang akan diajarkan/ sesuai jadwal sebelum pelajaran itu diterangkan. Dengan begitu kamu punya gambaran tentang materi pelajaran tersebut.
Biasakan sebelum berangkat sekolah sarapan dulu, karena orang berpikir/ konsentrasi itu butuh energi.
Istirahat yang cukup selama di rumah.
Yth. Bu Aan
Bu, aku punya masalah niyh!! Aku siswa kelas 8 cwe. Aku mau minta solusi nih Bu!
Begini lho Bu, aku tu khawatir bgdz sama yang namanya “berat badan”. Sebenernya aku udah mau ngurangin sedikit BB aku, alias berat badan. Tapi, aku ga tahan kalo misalkan tersedia bertumpuk-tumpuk makanan. Rasanya ya, gigi ini ingin menggigitnya! Ha… he.. halah… Bu, jangan ketaa yow!! Peace ^_^.. Trus, giman ya bu, cara nurunin berat badan? Oh iya bu, jangan lupa kirimin WRP 10 dos ya!he….. tolong solusinya ya Bu…
XualamX
^Maria Elga^
Solusi
Hay elga, anda punya masalah dg BB alias berat badan ya, jangan khawatir… Gadis seumuranmu sangat memperhatikan penampilan, khususnya BB.
Padahal kalau mau jujur justru yang enak dipandang itu yang ndut… ndut…
Ok, untuk mengurangi BB tentu saja tidak mudah, harus disiplin! Maksudnya disiplin dalam menjaga pola makan. Kalau ngeliat makanan jadi tergoda emang makan, liat TV harus dengan ngemil, suka jajan, dll… Ya harus diimbangi dengan OR. Contoh renang, basket, dll. Sebisa mungkin kurangi makan yang mempercepat BB mis. Yg manis-manis, berkalori. Banyak makanan yang berserat, buah, sayur, tetap minum susu min. 1 hari 2 gelas untuk pertumbuhan tulang! Sehingga kalau toh BB naik tinggi, badan juga naik.
Yth. Ibu Aan
Saya seorang siswa cewe yang bernama O. Saya punya masalah, saya sedikit tidak suka dengan seorang teman saya. Anak itu terlalu sombong dan suka pamer sesuatu. Apa yg harus saya lakukan/sikap2 apa yang harus saya lakukan terhadap dia? Mohon solusinya
Solusi
Kamu harus belajar memahami bhw setiap orang itu punya karakter yang tidak sama. Ada yg menyenangkan tentu ada yg menyebalkan. Maka menghadapi temanmu yg kamu bilang sombong dan suka pamer sesuatu itu kalau relasimu dgn teman tersebut dekat/teman dekat kita bisa langsung kasih masukan perihal keberatanmu tentu saja dengan bahasa yang enak di dengar krn biasanya kalu yg ngomong itu teman dekat dia tdk salah tangkap alias mau mengerti. Tapi kalau dia itu jauh dari kamu / jarang komunikasi, ya sudah diamin saja. Atau kalau kamu nggak suka, jaga jarak dengan dia( Bukan berarti memusui lho)
Selasa, 30 Oktober 2007
Senin, 01 Oktober 2007
Surat Pembaca
Kepemimpinan Orang Muda
Menarik sekali tulisan Ubaidillah Nugraha dalam artikel Kepemimpinan Pemuda (Kompas, 28/9). Ia mencontohkan kepemimpinan Leon Botstein yang menjadi rektor termuda pada New Hamphihire’s Franconia College pada tahun 1970 dalam usia 23 tahun. Akhirnya, tercatat pula bahwa Leon Botstein menjadi rektor tersukses dalam melakukan transformasi internal pada lembaganya dan institusinya menjadi pilihan masyarakat kembali.
Sekarang ini, kepemimpinan untuk diberikan kepada orang yang lebih muda masih menjadi barang yang mahal. Perasaan senioritas, yang tua yang berhak, belum sepenuhnya hilang. Sedikit sekali lembaga yang dipimpin orang-orang muda, sebab yang tua butuh sikap legawa.
Kepemimpinan suatu lembaga yang selalu didasarkan pada umur bukan pada kemampuan berakibat lembaga tersebut jalan ditempat. Kadang kala suatu lembaga perlu pemikiran-pemikiran nyentrik, nyleneh, untuk bergerak ke depan lebih cepat. Pandangan bahwa orang muda belum matang jalan pikirannya, grusa-grusu, perlu segera dihilangkan. Tampak sekarang ini orang muda lebih up to date, tidak gagap teknologi, dan pemikirannya melampaui batas-batang jamannya.
Bisa jadi perlu penelitian apakah lembaga-lembaga yang dipimpin orang muda bisa bergerak cepat melampui jamannya. Dengan kata lain, lembaga yang dipimpinnya berkembang pesat.
Satu misal, lembaga Makamah Agung (MA). Perpanjangan usia pensiun ketuanya dan segala tunjangan yang menyertainya, apakah nantinya bisa berakibat MA bisa lebih optimal atau tumpul? Kita tunggu saja buktinya!
THOMAS SUTASMAN
Warga Epistoholik Indonesia
Menarik sekali tulisan Ubaidillah Nugraha dalam artikel Kepemimpinan Pemuda (Kompas, 28/9). Ia mencontohkan kepemimpinan Leon Botstein yang menjadi rektor termuda pada New Hamphihire’s Franconia College pada tahun 1970 dalam usia 23 tahun. Akhirnya, tercatat pula bahwa Leon Botstein menjadi rektor tersukses dalam melakukan transformasi internal pada lembaganya dan institusinya menjadi pilihan masyarakat kembali.
Sekarang ini, kepemimpinan untuk diberikan kepada orang yang lebih muda masih menjadi barang yang mahal. Perasaan senioritas, yang tua yang berhak, belum sepenuhnya hilang. Sedikit sekali lembaga yang dipimpin orang-orang muda, sebab yang tua butuh sikap legawa.
Kepemimpinan suatu lembaga yang selalu didasarkan pada umur bukan pada kemampuan berakibat lembaga tersebut jalan ditempat. Kadang kala suatu lembaga perlu pemikiran-pemikiran nyentrik, nyleneh, untuk bergerak ke depan lebih cepat. Pandangan bahwa orang muda belum matang jalan pikirannya, grusa-grusu, perlu segera dihilangkan. Tampak sekarang ini orang muda lebih up to date, tidak gagap teknologi, dan pemikirannya melampaui batas-batang jamannya.
Bisa jadi perlu penelitian apakah lembaga-lembaga yang dipimpin orang muda bisa bergerak cepat melampui jamannya. Dengan kata lain, lembaga yang dipimpinnya berkembang pesat.
Satu misal, lembaga Makamah Agung (MA). Perpanjangan usia pensiun ketuanya dan segala tunjangan yang menyertainya, apakah nantinya bisa berakibat MA bisa lebih optimal atau tumpul? Kita tunggu saja buktinya!
THOMAS SUTASMAN
Warga Epistoholik Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)